JAKARTA– “Keputusan Presiden mengirim KSAD Jend. TNI Andika Perkasa sebagai Calon Panglima TNI adalah tepat karena Kepala Staff TNI AD adalah perwira tinggi senior diantara kepala staff matra TNI lainnya,” kata mantan Mendagri saat mengomentari dipilihnya Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto oleh Presiden Jokowi, di Jakarta, Senin (8/11).

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo yakin dengan kemampuan Jenderal Andika Perkasa. Meski nanti masa jabatannya sebagai Panglima TNI hanya satu tahun lebih satu bulan, Jenderal Andika akan mampu jabarkan skala prioritas dari rencana strategis TNI. Ia juga menilai, Jenderal Andika adalah jenderal dengan kemampuan komplit.

“Walaupun masa jabatannya sebagai Panglima TNI hanya satu tahun, saya yakin Jenderal Andika mampu secara komprehensif menjabarkan dan melaksanakan skala prioritas dan renstra TNI untuk jangka pendek maupun jangka Panjang.

Disisi lain KSAD Andika juga orang yang cukup dekat dan memahami Presiden Joko Widodo. Kemampuan teritorial juga teruji, sebab Jenderal Andika pernah jadi Panglima Kodam di Kodam Tanjungpura. Begitu pun dengan kemampuan strategi tempurnya.

Tidak hanya itu, dari sisi kemampuan komunikasi, Jenderal Andika juga telah teruji. Jenderal Andika pernah memangku jabatan sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad). Jenderal Andika juga pernah jadi Danrem 023/Kawal Samudera.

“Jenderal Andika sebelumnya pernah menjabat Kadispenad sehingga komunikasi dengan masyarakat sudah mampu dilaksanakan dengan baik. Apalagi Jenderal Andika juga pernah jadi Danrem,” ujarnya.

“Beliau (Jenderal Andika) selain pernah menjadi Komandan Paspampres juga pernah menjabat Panglima Kodam Tanjungpura. Jenderal Andika juga pernah jadi Panglima Kostrad (Pangkostrad). Artinya kemampuannya bisa dikatakan komplit,” kata mantan Anggota DPR enam periode tersebut.

“Saya optimis fit and proper test,  yang dilaksanakan oleh Komisi I DPR akan dilalui dengan lancar mengingat penguasaan yang komprehensif dari Jendral TNI AD Andika baik dalam pendidikan akademik maupun penguasaan humas/intelijen/ teritorial/operasional di TNI,” kata Tjahjo.

“Soal masa jabatan yang hanya satu tahun, menurut Tjahjo, tidak menjadi masalah prinsip. Karena Presiden bisa saja mengangkat pejabat yang masa jabatan hanya satu bulan,” pungkasnya.