JAKARTA– Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa data yang valid merupakan kunci utama kesuksesan pembangunan sebuah negara. Hal itu disampaikan Selasa (09/02) dalam acara Peresmian Quick Wins Desa Cinta Statistik, yang diselenggarakan secara virtual.  “Sesuai dengan yang diarahkan oleh Bapak Presiden bahwa “Data merupakan suatu kekayaan baru yang bahkan lebih mahal dari harga minyak”, maka salah satu langkahnya adalah dengan mempersiapkan roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis, baik di sektor pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri, maupun penyiaran.

“Langkah-langkah yang dilakukan oleh BPS dengan mengoptimalkan pemanfaatan data statistik yang salah satunya bersumber dari data pedesaan, dapat menjadi data analisis untuk pengambil keputusan secara tepat oleh pemerintah,“ kata Tjahjo.

Program Desa Cantik selaras dengan tiga kerangka SPBE. Pertama, peningkatan literasi digital untuk mempercepat pemahaman atas kesadaran data digital hingga ke tingkat pedesaan. Kedua, percepatan terwujudnya Satu Data Indonesia yang merupakan salah satu domain arsitektur SPBE yakni domain data, dengan memastikan penerapan standarisasi data, dimana langkah BPS pada sektor data statistik dilakukan hingga ke tingkat pedesaan. Ketiga, sejalan dengan rencana nasional SPBE yakni mewujudkan ‘Big Data’ Pemerintah dan penerapan ‘Artificial Intelligence’ atau Kecerdasan Buatan sektor pemerintah.

“Saya sangat mengapresiasi atas sinergi BPS dalam forum Satu Data Indonesia yang merupakan “back-to-back” dengan Tim Koordinasi SPBE Nasional untuk mewujudkan transformasi digital nasional.

Peran sentral dari BPS kami harapkan terus dikembangkan dan diaktualisasikan, sehingga Indonesia menjadi “data driven nation” menuju Society 5.0, tingkatkan peran aktual BPS untuk mendorong berbagai program nasional antara lain Penanganan Covid-19 berupa terwujudnya Satu Data Covid-19 dengan data yang dikumpulkan dan dianalisis oleh BPS, serta Pemulihan Ekonomi Nasional berupa data statistik yang dipergunakan dalam analisis data untuk memperoleh data akurat secara real-time berbagai transaksi elektronik, sehingga diperoleh kebijakan pemerintah yang tepat mempercepat perputaran roda ekonomi. Semoga, langkah strategis yang sudah direncanakan oleh BPS pada tahun 2021 ini yakni sebanyak 100 desa yang akan dibina, akan terus berlanjut. Sehingga, pada tahun 2025 selaras pada rencana induk SPBE Nasional yaitu terwujudnya kecerdasan buatan pemerintah juga didasarkan dari data statistik seluruh desa di Indonesia.”